Kota Pekalongan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, serta Tim Vendor X-Ray PT Cito Putra Utama, menggelar kegiatan Penemuan Kasus Tuberculosis (TBC) melalui metode Active Case Finding (ACF) dengan pemeriksaan Chest X-Ray (CXR).
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Kamis–Jumat (06–07 November 2025) di Aula Ki Hajar Dewantara Lapas Pekalongan.

Program skrining ini merupakan bagian dari pelaksanaan Surat Edaran Dirwatkeshab Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS.06-PK.07.03-442 Tahun 2025 tentang Penemuan Kasus Tuberkulosis melalui Rontgen Dada di seluruh satuan kerja pemasyarakatan di Indonesia.

Sebanyak 204 warga binaan mengikuti pemeriksaan yang berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, sebanyak 124 warga binaan menjalani pemeriksaan dengan hasil 7 orang terdeteksi suspect TB, sementara pada hari kedua dilakukan skrining terhadap 80 warga binaan dan ditemukan 6 orang suspect TB.
Kepala Lapas Pekalongan, Teguh Suroso, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Lapas dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal kepada seluruh warga binaan.
“Kami berupaya memastikan setiap warga binaan mendapatkan hak atas kesehatan, termasuk deteksi dini penyakit menular seperti TBC. Hasil skrining ini akan segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan dan pengobatan sesuai standar kesehatan, ” ujar Teguh.
Kegiatan skrining berjalan aman, tertib, dan sesuai prosedur. Selanjutnya, tim kesehatan Lapas akan melakukan pemeriksaan dahak terhadap warga binaan yang teridentifikasi suspect TB untuk memastikan diagnosis dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Melalui kegiatan ini, Lapas Pekalongan terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas TBC serta memastikan lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan produktif.
(Humas Lapas Pekalongan)
